Pengalaman Berharga dari Taiwan
Banyak pengalaman berharga yang didapatkan Tim
Golf Indonesia selama mengikuti kejuaraan Taiwan
Amateur Golf Championship 2024 yang berlangsung
di Kaohsiung Golf & Country Club, Kaohsiung
City, Taiwan. Diikuti oleh 120 pegolf (60 putri
dan 60 putri), kejuaraan yang telah memasuki
edisi ke-31 ini mengundang para pemain amatir
dari negara-negara anggota konfederasi golf
Asia-Pasifik (APGC).
Perjuangan kontingen Indonesia di Taiwan
terbilang tak mudah. Hal itu terlihat dialami
Kristina Natalia Yoko dan Sania Talita Wahyudi
yang bertanding di kategori putri. Yoko memulai
pertandingan dengan mengoleksi catatan skor 72
pukulan atau even par. Sedangkan, Sania masih
mencari performa terbaiknya setelah hanya mampu
menyelesaikan pertandingan dengan skor 79
pukulan atau tujuh di atas par.
Setali tiga uang dengan tim putri, tim putra
yang dihuni oleh Amadeus Christian Susanto dan
Randy Arbenata Mohamad Bintang juga mengalami
struggle di hari pertama. Amadeus harus
menyudahi pertandingan dengan skor 76 pukulan
atau empat di atas par, sedangkan Randy
menyelesaikan laga dengan skor 77 pukulan atau
lima di atas par.
Seperti terpacu untuk memperbaiki penampilan,
Tim Golf Indonesia mulai menemukan bentuk
permainan. Hal itu terbukti dengan penampilan
agresif yang diperlihatkan salah satu pegolf
amatir Indonesia, Kristina Natalia Yoko. Yoko
menyudahi hari kedua dengan mengumpulkan 71 atau
1 di bawah par dan berada di peringkat pertama
dengan koleksi 143 pukulan atau di bawah par.
Sayangnya, penampilan apik Yoko tidak diikuti
oleh Sania Talita Wahyudi yang mencatatkan skor
81 pukulan atau sembilan di atas par. Sedangkan,
Yoyo dan Randy, kembali belum mendapatkan
feeling bertanding seperti biasanya.
Hal ini bisa dimungkin kan, karena terakhir
mereka bertanding di turnamen besar adalah
kejurnas 2024 Jababeka, Januari lalu. Jadi lebih
dari 3 bulan mereka tidak merasakan sebuah
pertandingan kompetitif.
Peningkatkan performa berhasil diperlihatkan
Randy Arbenata Mohamad Bintang memasuki hari
ketiga. Randy bermain luar biasa di hari ketiga
usai mencatatkan 69 pukulan atau 3 di bawah par.
Bahkan, pencapaian tersebut mampu membuat atlet
binaan Pengprov PGI Jawa Barat ini masuk record
lowest di lapangan ini.
Secara peringkat, Randy berhasil melesat dari
posisi 13 ke posisi 5 di klasemen sementara.
Kegemilangan Randy tak mampu diikuti Amadeus
Christian Susanto. Yoyo masih belum bisa
menemukan penampilan terbaik usai menyudahi
pertandingan 76 pukulan atau 4 di atas par.
Meski meraih koleksi 1 under selama di front 9,
catatannya tak solid di back 9 setelah terkena 5
bogey.
Sedangkan di kategori putri, Kristina Natalia
Yoko yang tampil superior di hari sebelumnya
harus mengalami penurunan permainan. Koleksi 79
pukulan atau 7 di atas par membuat posisi Yoko
harus turun ke peringkat keempat. Sania Talita
Wahyudi mampu memperbaiki penampilan usai meraih
catatan 73 pukulan atau 1 di atas par.
Di hari terakhir, dua atlet Tanah Air berhasil
menembus posisi lima besar. Ketatnya persaingan
guna menembus posisi teratas, membuat wakil
Indonesia harus berpikir ekstra menampilkan
penampilan maksimal.
Beruntung, Randy Arbenata Mohamad Bintang finis
usai nyaman di peringkat ketiga dan Kristina
Natalia Yoko mampu menyudahi pertandingan di
peringkat keempat di masing-masing kategori yang
dipertandingkan. Randy yang sukses menunjukkan
penampilan optimal selama dua hari terakhir
mampu finis di peringkat ketiga dengan catatan
total 294 pukulan atau 6 di atas par.
Atlet binaan Pengprov PGI Jawa Barat ini
tertinggal 4 stroke atas runner yang dikuasai
atlet tuan rumah, Cheng-Wei Hsieh, dan juara di
kategori ini mampu diraih oleh wakil Vietnam,
Nguyen Anh Minh, dengan koleksi total 3 di bawah
par.
Sedangkan di kategori putri, Kristina Natalia
Yoko yang terus berjuang dari hari ke hari
meningkatkan permainannya mampu finis di
peringkat keempat. Catatan total 299 pukulan
atau 11 di atas par, membuat atlet binaan
Pengprov PGI DKI Jakarta ini harus mengakui sang
juara yang sukses didapat wakil tuan rumah,
Yu-Chu Chen, dengan koleksi 3 di bawah par.
Sementara itu, Amadeus Christian Susanto dan
Sania Talita Wahyudi harus puas finis di
peringkat 15 besar. Yoyo yang terus berusaha
menemukan permainan terbaik harus menyudahi
pertandingan di peringkat 15 dengan total skor
307 pukulan atau 19 di atas par. Sedangkan,
Sania mampu finis di peringkat 14 setelah
mencatatkan total skor 310 pukulan atau 22 di
atas par.
“Dua hari pertama masih struggling untuk course
management-nya di lapangan itu cuma untuk hari
ketiga dan keempat ada sedikit perubahan buat
game plannya. Saya dapat masukan dari Coach Alga
dan Om Adi. Alhasil, bisa memberikan penampilan
maksimal finis di peringkat ketiga. Hanya saja,
masih kesulitan game plan di hole 16 karena
setiap hari dapat bogey terus disitu” ungkap
Randy Arbenata.
Disisi lain, pencapaian tim Indonesia yang
diwakili oleh Randy dan Yoko patut dibanggakan.
Pasalnya, ini menjadi catatan terbaik atlet
Tanah Air di negeri Taiwan dalam beberapa
keikutsertaannya.
“Alhamdulilah kita bisa meloloskan Randy di
peringkat ketiga dan Yoko di peringkat keempat.
Randy selama dua hari struggle, bisa kita
banyakan kedua pemain ini jika mampu mengatasi
lapangan dengan baik mungkin hasilnya bisa
berbeda. Pencapaian ini merupakan yang terbaik
di dapat Indonesia selama mengikuti ajang ini
yang diikuti seluruh pegolf berbakat se-Asia
Pasifik, ungkap Adi Saksono.
|