Siap Meraih Prestasi
Murdaya Widyawimarta PO, Ketua Umum PB PGI sejak dulu selalu mempunyai impian besar
untuk golf Indonesia. Oleh karena itu dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan menjabat
Ketua Umum PB PGI periode 2014-2018. Segala upaya dilakukannya untuk mengubah impian
itu menjadi kenyataan. Dimulai dari mencari pelatih bertaraf internasional, sampai melakukan
studi banding ke berbagai negara untuk mendapatkan formula pembinaan yang tepat. Apalagi
tahun 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games. Impiannya adalah golf bisa
menyumbangkan medali emas di pesta olahraga paling bergengsi di Asia itu.
�Saya ingin mengantarkan
Indonesia meraih prestasi
membanggakan di ajang golf
dunia,� tegas Murdaya yang
menempati posisi sebagai
Ketua Umum PB PGI sejak
pertengahan tahun 2014.
Pada bulan-bulan awal kepemimpinannya,
pria yang akrab disapa
dengan panggilan Pak PO ini melakukan
kunjungan ke berbagai organisasi
golf dunia, seperti R&A dan USGA.
Asosiasi golf negara-negara lain,
yaitu Hongkong, Jepang,
Korea Selatan,
Thailand, Singapura, dan Malaysia
juga disambanginya. Bukan sekedar
kunjungan biasa, tapi Pak PO
mempelajari dari mereka bagaimana
caranya agar bisa mengembangkan
olahraga golf secara maksimal di Indonesia.
Kita harus terus
mendorong para atlet
agar mereka
mempunyai
kepercayaan diri dan
keyakinan bahwa
mereka mempunyai
harapan untuk
menang. Kita harus
membantu mereka agar
mereka tidak hanya
bagus dalam teknik
bermain, tapi juga
memiliki mental
juara,� |
Setelah intens melakukan diplomasi,
R&A akhirnya mengirimkan perwakilannya,
Dominic Wall selaku
R&A Asia Pacific Director untuk melihat
langsung kondisi golf di Indonesia.
Dan komentarnya pun mengejutkan:
Indonesia is the �sleeping
giant� of golf in the Asian region. Jika
ditangani dengan strategi, program,
dan orang yang tepat, maka Indonesia
akan memiliki potensi yang besar
untuk meraih prestasi dalam waktu
yang singkat.
Ibarat angin segar, komentar itu
membuat Pak PO semakin yakin
bahwa prestasi golf Indonesia bisa
ditingkatkan.
Sejak awal, Pak PO sadar bahwa untuk
meningkatkan prestasi para atlet
Indonesia perlu didatangkan pelatih
yang bertaraf internasional. �Kami sadar
bahwa roh dari PGI adalah pembinaan,
yang berarti adalah pelatihan.
Awalnya kami sempat bingung harus
menerapkan konsep pelatihan yang
seperti apa. Pak PO menginterview
banyak pelatih asing dari berbagai
negara, termasuk meminta referensi
dari Amerika sebagai gudangnya
pelatih golf,� jelas Sekjen PB PGI S.
Christine Wiradinata.
Akhirnya pilihannya pun jatuh pada
David Milne dan Lawrie Montague
dari Australia. Kedua pelatih ini memiliki
banyak pengalaman menangani
atlet-atlet berprestasi, termasuk
menangani tim nasional Indonesia
sebelumnya. Kedua pelatih itu fokus
mempersiapkan tim nasional untuk
menghadapi berbagai kompetisi internasional.
Tahun 2015, atlet-atlet Indonesia
mencetak prestasi yang membanggakan.
Walaupun dengan persiapan
yang minim, mereka berhasil merebut
dua medali perak dan satu medali
perunggu di SEA Games. Tim Indonesia
menempati peringkat ketiga, di
bawah Thailand dan Singapura. Pada
ajang ASEAN School Games yang digelar
di Brunei Darussalam, tim Indonesia
mencetak hasil yang mengejutkan,
yaitu menjadi juara umum
dengan perolehan dua medali emas
dan satu perak. Golf memberikan
kontribusi besar, mengantarkan tim
Indonesia menjadi juara umum dalam
ajang tersebut. Prestasi itu menjadi
modal yang besar bagi para atlet
Indonesia untuk lebih berprestasi di
kompetisi-kompetisi tahun 2016 dan
yang akan datang.
�
Kita harus terus mendorong para
atlet agar mereka mempunyai kepercayaan
diri dan keyakinan bahwa
mereka mempunyai harapan untuk
menang. Kita harus membantu
mereka agar mereka tidak hanya bagus
dalam teknik bermain, tapi juga
memiliki mental juara,� kata Pak PO.
Para atlet harus memiliki psikologis
yang matang, sehingga dalam kondisi
apa pun mereka tidak takut menghadapi
tantangan.
Pak PO juga menyediakan banyak
fasilitas untuk para atlet. Ada National
Golf Academy yang menyediakan
fasilitas-fasilitas khusus untuk latihan
para atlet. Dia juga memiliki beberapa
akademi golf yang siap mendukung,
termasuk Pondok Indah
Golf Academy dan David Leadbeter
Academy.
Selain untuk para atlet, Pak PO juga
memiliki maksud khusus dalam
mendatangkan para pelatih golf asing.
Dia ingin para pelatih lokal bisa
meningkatkan kemampuan mereka
dengan belajar dari para pelatih asing
tersebut. �Mereka harus mentransfer
ilmu mereka kepada para pelatih lokal.
Nantinya kami akan mensertifikasi
para pelatih lokal, sehingga dalam
sepuluh tahun ke depan para pelatih
Indonesia dapat melatih bangsanya
sendiri,� jelas Pak PO.
Dengan kehadiran para pelatih yang
berkualitas, maka dapat dibuat program
pembinaan yang sistematik
dan terukur. Harus ada target yang
jelas tahun per tahun. Ada dua hal
yang menjadi perhatian PB PGI dalam
hal pembinaan, yaitu program
high performance dan grass root.
High performance ditujukan untuk
para atlet yang sudah berprestasi dan
terus berupaya untuk meningkatkan
daya saingnya pada kompetisi yang
lebih bergengsi. Sedangkan grass
root ditujukan untuk menarik minat
para junior untuk bermain golf.
Untuk mewujudkan proram itu, PB
PGI saat ini mendapatkan dukungan
penuh dari lapangan-lapangan
golf. Beberapa lapangan yang sudah
menunjukan komitmennya adalah
Pondok Indah Golf Club, Damai
Indah Golf � PIK dan BSD Course,
Gading Serpong Golf Club, Sentul
Highlands Golf, dan Emeralda Golf
Course. Mereka mendukung dengan
menyediakan fasilitas latihan di lapangan
mereka.
Diharapkan lapangan-lapangan golf
lainnya, terutama yang ada di luar
Jabodetabek dapat segera menjejaki
langkah positif ini. Apalagi tahun
2016 ini akan diadakan Pekan Olahraga
Nasional di Jawa Barat. Ajang ini
merupakan kesempatan yang baik
bagi para atlet daerah untuk berkompetisi,
menunjukkan kemampuannya
untuk bertanding secara fair. Ini adalah
kesempatan yang besar bagi para
atlet untuk membuktikan bahwa
mereka pantas untuk tampil di ajang
yang lebih bergengsi.
Tahun 2018 Indonesia juga akan
menjadi tuan rumah Asian Games.
Golf menjadi salah satu olahraga
yang akan dipertandinkan di event
bergengsi ini, oleh karena itu kita harus
mempersiapkan diri sebaik-baiknya
agar bisa memberi kontribusi
dalam mengharumkan nama bangsa
dan negara.
RESTRUKTURISASI ORGANISASI
Setelah melakukan diskusi dengan
berbagai organisasi golf internasional,
maka kesimpulannya adalah bahwa
pengelolaan organisasi secara
profesional merupakan harga mati.
PB PGI pun berbenah diri. Salah satunya
dengan melakukan restrukturisasi
organisasi. Menempatkan the
right man in the right place. �Semua
orang berguna jika ditempatkan
pada posisi yang tepat. Kita tidak bisa
mengandalkan para volunteer saja
dalam menjalankan organisasi,� kata
Pak PO. Dibutuhkan beberapa eksekutif
yang profesional untuk berkonsentrasi
penuh mencapai target yang
ditentukan organisasi. Artinya Pak PO
merekrut beberapa eksekutif untuk
menjalankan roda organisasi. Ada
perubahan dalam struktur organisasi.
Dia berharap langkah untuk terus
meningkatkan kualitas organisasi
ini juga dijejaki oleh para pengurus
di daerah. Dia mendorong Pengurus
Provinsi (Pengprov) PGI di mana
pun juga berbenah diri. Selain membentuk
tim kepengurusan yang solid,
dukungan dalam bentuk aktif
melakukan berbagai kegiatan pembinaan,
termasuk menyelenggarakan
turnamen-turnamen lokal adalah
sebuah bentuk kontribusi yang besar
dalam mendukung perkembangan
golf di Indonesia.
Program sosialisasi golf harus dilakukan
oleh seluruh daerah sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Selama ini PB PGI telah berupaya
melakukan kerja sama dengan sekolah-
sekolah di sekitar lapangan golf
untuk menciptakan pemain-pemain
junior di lapangan golf.
Harapan kita bersama adalah golf
dapat menjadi olahraga yang berprestasi
dan memasyarakat di Indonesia.
|