PERTUNJUKAN PARA BINTANG GOLF WANITA ASIA-PASIFIK
Turnamen bergengsi
Indonesia Women’s Open 2025 bersiap untuk
menyajikan pekan yang menghibur untuk satu
kompetisi golf profesional wanita internasional
kelas dunia pada 24-26 Januari di Damai Indah
Golf-Bumi Serpong Damai. Turnamen yang
diselenggarakan oleh Asian Golf Leaders Forum
(AGLF) ini akan menghadirkan para pegolf yang
telah malang melintang dalam kompetisi
profesional wanita internasional. Sebagai event
berstatus national open, Indonesia Women’s Open
merupakan turnamen ladies pertama Indonesia yang
memiliki bobot poin untuk Rolex Women’s World
Ranking.
Indonesia Women’s Open
2025, yang merupakan co-sanction antara
Persatuan Golf Indonesia (PGI) dan Korean Ladies
Professional Golf Association, menampilkan
sebanyak 120 pegolf wanita se-Asia Pasifik akan
bertanding di lapangan golf karya Jack Nicklaus
untuk memperebutkan hadiah total US$300,000. Dua
puluh empat di antaranya adalah pegolf tuan
rumah, 10 pegolf profesional dan 14 amatir.
Eri Okayama (JPN), Jaravee
Boonchant (THA), dan Dottie Ardina (PHI) adalah
para pegolf yang menjadi sorotan dalam Indonesia
Women’s Open. Ketiganya tercatat memiliki
peringkat dunia tinggi dibandingkan para peserta
lainnya.
Okayama berstatus pegolf
No. 182 Dunia. Pegolf berusia 28 tahun tersebut
telah mengoleksi 2 gelar juara (2018 & 2021)
Japan LPGA (Ladies Professional Golf
Association) dan 2 titel (2015 & 2024) STEPUP
(JLPGA developmental tour).
“Saya sangat tersanjung
dengan sambutan hangat di Indonesia Women’s Open
2025. Di Jepang saat ini cuacanya dingin, karena
itu saya sangat bersemangat main di sini yang
cuacanya lebih hangat,” ujar Okayama.
“Rumput di sini berbeda
dengan di Jepang, sehingga saya harus
beradaptasi untuk mendapatkan feel yang tepat
ketika di lapangan. Ini tentu saja menjadi
tantangan tersendiri.”
Jaravee yang merupakan
pemain No. 226 Dunia pernah menjuarai Epson Tour
Championship 2022 (Futures Tour, kini Epson
Tour). Pegolf Thailand berusia 25 tahun tersebut
kini berstatus pemain LPGA dan bermain di Epson
Tour.
“Senang sekali bisa
kembali ke Indonesia. Saya terakhir kali main di
Indonesia 2 tahun lalu. Saya selalu nyaman main
di sini. Sangat menyenangkan, dan banyak fan
yang hadir untuk mendukung kami. Ini kompetisi
yang sangat menyenangkan yang selalu saya
tunggu-tunggu,” katan Jaravee.
“Lapangannya cukup bagus.
Greennya mulus. Fairway sedikit empuk menurut
saya. Di beberapa hole par 4 saya harus bermain
dengan long iron. Approach dan short game
merupakan kunci permainan di lapangan ini.”
Dottie yang pernah bermain
di Indonesia semasa junior ini merupakan pegolf
No. 270 Dunia. Pegolf Filipina berusia 31 tahun
tersebut adalah mantan pegolf LPGA yang kini
bermain di Epson Tour (LPGA development tour)
dan telah meraih 1 kali gelar juara di Epson
Tour (2022).
“Ketika mendapat kabar
bahwa kami akan main di sini, saya sangat senang
karena saya pernah bermain di turnamen golf
junior Indonesia. Jadi rasanya sangat
menyenangkan bisa berkompetisi lagi di sini,”
kata Dottie.
“Saya akui back nine-nya
lebih susah. Karena itu, approach shot-nya
menjadi lebih penting. Puttingnya juga. Namun,
saya juga perlu fokus pada course
management-nya.”
Selain Okayama, Jaravee,
dan Dottie, ada 2 nama yang juga perlu
diperhitungkan dalam Indonesia Women’s Open
2025, yaitu Yebeen Sohn (KOR) dan Gabriella Then
(USA). Sohn berstatus pegolf No. 312 Dunia dan
telah mengoleksi 1 gelar profesional, sedangkan
Gabby—demikian panggilan akrab Gabrielle
Then—merupakan mantan pegolf LPGA yang kini
bermain di Epson Tour. Pegolf berdarah China,
Indonesia, dan Belanda ini adalah juara Garden
City Charity Classic at Buffalo Dunes 2022
(Epson Tour) dan menempati posisi No. 685 Dunia.
“Ini lapangan yang sangat
menantang. Kondisinya sangat bagus. Ekspektasi
saya beberapa hari ke depan akan sangat tinggi.
Back nine, menurut saya, lebih sulit
dibandingkan front nine. Beberapa fairway-nya
pun cukup sempit, meski secara keseluruhan
lapangannya cukup lebar,” kata Sohn.
“Ini sangat menyenangkan,
Indonesia Women’s Open yang pertama dan Jakarta
juga sudah banyak berubah dalam setahun sejak
saya berada di sini. Rasanya seperti semuanya
semakin maju. Kota ini jadi lebih modern dan
cantik. Saya rasa sangat menyenangkan bisa
menjadi duta untuk sesuatu dan menunjukkan golf
wanita di level tinggi. Saya tidak merasa
terbebani. Saya justru merasa senang bisa berada
di sini,” kata Gabriella.
Dia mengaku tujuan
utamanya adalah memenangi Indonesia Women’s Open
yang pertama ini. “Itu akan jadi hal yang ideal,
jadi saya akan berusaha sebaik mungkin,”
lanjutnya
Indonesia Women’s Open
merupakan turnamen pembuka Asia-Pacific Circuit
(APAC Circuit) series tour 2025. APAC Circuit
ini merupakan rangkaian turnamen golf yang
dibuat untuk mengembangkan golf wanita di
wilayah Asia-Pasifik, menggantikan Women's Asia
Circuit dan Ladies Asia Golf Tour (LAGT) yang
telah berhenti. Tujuan dari APAC Circuit adalah
untuk membangun dan mempromosikan event-event
yang didukung oleh asosiasi anggota AGLF dan
memberikan kontribusi dalam meningkatkan
performa pemain serta memberikan kesempatan
kepada para pemain di kawasan Asia-Pasifik.
“Sirkuit Asia Pasifik akan
berkembang menjadi sarana penunjang untuk
bakat-bakat potensial di kawasan Asia Pasifik
seperti Korea, Jepang, Thailand, Taiwan,
Tiongkok, dan Filipina melalui kerja sama dengan
perusahaan-perusahaan anggota AGLF dan
organisasi-organisasi terkait,“ kata Sekretaris
Jenderal AGLF Paul Park.
AGLF bekerja sama dengan
KLPGA bakal menggelar rangkaian event di 2025
dalam APAC Circuit series tour. Kalender APAC
Circuit yang akan diikuti para pegolf elite dari
KLPGA Dream Tour tersebut mengagendakan 2
kompetisi di luar Korea. Salah satunya adalah di
Indonesia, melalui Indonesia Women’s Open.
|