Babak Final Kejurnas Golf Junior 2025: Kennet H. Sutianto dan Abigail Rhea Raih Juara

Semarang. Kejuaraan Nasional Golf Junior telah
menyelesaikan putaran final (23/4). Adapun kelas
yang dipertandingkan dalam babak final Kejurnas
Golf Junior tahun ini adalah kategori Kelas
Boys: Kelompok usia A: 15 - 18 Tahun. B: 13 - 14
Tahun,. Kelas Girls: Kelompok usia A: 15 - 18
Tahun , B: 13 - 14 Tahun,
Semarang Royale Golf
sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan major
event Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia
(PB PGI) Kejurnas Golf Junior 2025. Sebagai tuan
rumah Semaran Royale Golf benar-benar menjadi
lapangan yang menguji permainan tiap peserta.
Dinamika partai final yang
digelar di bawah cuaca panas di lapangan
perbukitan Gombel, Semarang, Jawa Tengah
berhasil menguji ketahanan fisik, kematangan
mental dan game plan dari masing-masing pemain.
Di kelas Boys A terjadi persaingan yang cukup
ketat. Kenneth Henson Sutianto (Pengprov DKI)
yang memimpin putaran kedua terus berusaha
melakukan banyak terobosan.
Langkah Kenneth di babak
final terus dibayangi oleh Pegolf Bali, Jaya
Wardana Dornan yang juga tampil baik di
sepanjang babak. Tak ketinggalan, pemimpin
klasemen hari pertama, Rama Oksha Aridya
(Pengprov Banten) yang juga terus berupaya
menambah angka telah meramaikan jalannya
pertandingan.
Tampil konsisten sejak tee
off pertama, Kenneth yang masih terkendala fisik
akibat kelelahan sepulangnya dari kompetisi di
Jepang, namun di babak final ini Kenneth masih
mampu meraih tiga birdie dan dua bogey untuk
menambah raihan skornya dengan -1 satu di bawah
par. Di babak final, Kenneth mengakui bahwa di
partai puncak ini, ia mengalami kesulitan di
beberapa hole.
“Hari ini mainnya enak
banget. Kurang lebih sama seperti putaran kedua.
Sebenarnya lapangan di sini baik-baik saja, tapi
beberapa hole seperti hole 10 dan
16 itu sangat menantang. Di kedua hole itu
sangat tricky, kalau salah meletakkan bola
kesempatan untuk dapat birdie bisa berubah,”
ungkap Kenneth
Selain dihadapakan dengan
kondisi di beberapa hole yang membutuhkan
perlakuan khusus, Kenneth juga menerangkan bahwa
angin di Semaran Royale Golf juga tak bisa
dianggap sembarangan.
Bermain dalam kondisi
fisik yang belum sepenuhnya prima, Kenneth yang
kala bertanding di Jepang dihadapkan pada
kondisi cuaca dingin, sebaliknya, pada
Kejurnas Golf Junior ini ia harus bermain pada
kondisi panas. Oleh sebabnya, pada event ini
Kenneth justru tidak menargetkan menjadi juara.
Kenneth bahkan menilai bahwa pesaing terdekatnya
yakni Jayawardana Dornan bisa saja memenangi
turnamen ini.
“Di babak final ini target
saya sebenarnya hanya finis di tiga besar. Di
atas kertas, saya sudah kalah secara fisik
karena kemarin saya baru pulang dari Jepang dan
kondisi fisik saya belum sepenuhnya prima,”
Di hole terakhir, di mana
drama sedang memuncak, Jayawardana yang mendapat
dukungan dari banyak penonton justru berhasil
menyarangkan birdie. Sementara, Kenneth yang
terakhir memukul terlihat berulang kali membaca
break untuk memastikan bahwa ia harus
mendapatkan birdie. Akhirnya, setelah pembacaan
break yang tepat, Kenneth memperoleh birdie dari
pukulan terakhirnya tersebut.
“Kondisi fisik saya sudah
lelah sekali. Jadi, bola saya harus masuk. Saya
membayangkan jika terjadi playoff, kemungkinan
besar saya akan kalah. Sementara, Jaya sedang
dalam kondisi yang sangat prima. Apalagi, di
Thailand kemarin ia juga main sangat bagus,”
Kata Kenneth setelah penyerahaan hadiah.
Kenneth Henson Sutianto
akhirnya menjadi juara baru Kejurnas Golf Junior
2025. Pegolf DKI ini meraih skor Event Par
dengan skor 78-67-71 total 216. Di posisi kedua,
pegolf Bali, Jayawardana yang tampil sangat apik
di putaran final harus rela berada di posisi
runner up setelah bukukan skor +1 satu di bawah
par dengan nilai 73-72-72 total 217. Sementara,
dua pegolf yakni William Justin Wijaya (Pengprov
Jawa Timur) dan Rama Oksha Aridya (Pengprov
Banten) dengan skor +5 lima di atas par berada
di posisi ketiga.
Pegolf Putri Bali Geser
Dominasi Atlet Banten dan Sukses Puncaki Babak
Final Caithlyn Darlene Ong harus rela tergeser
dari posisi puncak setelah pegolf muda asal
Pengprov Bali Abigail Rhea bermain stabil di
babak final Kejurnas Golf Junior (23/4).
Bermain cukup tenang dan
tak terlalu agresif ditunjukkan oleh Abigail
Rhea yang selama penyelenggaraan Kejurnas ini
selalu finis di posisi tiga besar. Pegolf yang
masih duduk di kelas 3 SMP dan sering disapa Abi
ini mengaku bahwa selama tiga hari ini Caithlyn
Ong bermain sangat baik. Namun, berkat
kemenangannya di event sebelumnya yang kebetulan
juga diadakan di lapangan yang sama, membuat Abi
telah lebih dahulu mengenal karakteristik
Semarang Royale Golf.
“Di final ini saya tidak
terlalu berpikir untuk menjadi best gross.
Apalagi Caithlyn bermain sangat bagus. Di hari
kedua stroke kami selisihnya lumayan banyak.
Jadi, di hari terakhir ini saya enjoy saja. Dan
ternyata hari ini adalah hari saya. Secara game
management, saya akui bahwa saya sudah capek
sekali. Apalagi seminggu sebelumnya saya juga
bermain di lapangan ini. Jadi di final ini saya
play safe, jaga energy sampai selesai 18 hole,”
ungkap Abigail Rhea.
“Di dua hari pertama,
short game Caithlyn sangat baik sekali. Nah,
saya kalah di short game. Pukulan dia juga
sangat jauh. Secara jarak pukulan Caithlyn
dapat, tapi saya masih agak panjang. Tapi,
kendala terbesar di hari ini sebenarnya adalah
cuaca panasnya. Bahkan rumputnya juga sangat
panas,” tambah Abigail Rhea.
Setelah melalui babak
final yang penuh dinamika, Abigail Rhea berhasil
mengungguli pemuncak dua hari Kejurnas Golf
Junior Caithlyn Darlene Ong. Pegolf
muda asal Bali Abigail Rhea berhasil koleksi
skor +8 delapan di atas par dengan nilai
75-76-73 total 224. Terpaut satu angka, Caithlyn
Darlene Ong (Pengprov Banten) berada di posisi
runnerup dengan skor +9 sembilan di atas par
dengan nilai 74-71-80 total 225. Sementara,
pegolf tuan rumah, Isabella Sudarmanto berada di
posisi ketiga dengan skor +18 delapan belas di
atas par dengan nilai 80-77-77 total 234.
“Seluruh peserta hari ini
menyelesaikan seluruh putaran dengan sangat
baik. Kejurnas Golf Junior telah terselenggara
dengan baik. Kabar baik untuk pemenang event ini
yakni Kenneth dan Abigail akan mewakili
Indonesia dalam ajang Singapore Junior Open
Championship, Juni mendatang,” ungkap Andri
Armansjah selaku Ketua Panitia Pelaksana
Kejurnas Golf Junior 2025.
Kehadiran perwakilan NOC
(National Olympic Committee) atau Komite
Olimpiade Indonesia, Reza Rajasa menghangatkan
sesi penutupan Kejurnas Golf Junior Indonesia
2025. Melalui sambutannya Reza menungkapkan
apresiasinya kepada seluruh stakeholder yang
terlibat pada Kejurnas Golf Junior Indonesia di
Semarang Royale Golf. Olahraga golf sering
dipandang sebagai olahraga yang bukan unggulan.
Namun dengan hadirnya Kejurnas ini bisa
membuktikan bahwa partisipasi para atlet dan
orangtua dibutuhkan dan penting. Melalui
Kejurnas, kedepannya kami menginginkan untuk
terus melahirkan atlet-atlet yang handal di
dunia golf Indonesia.
“Mewakil PB PGI kami
sangat mengapresiasi dukungan dari berbagai
pihak seperti Semarang Royale Golf yang telah
bersedia menjadi tuan rumah Kejurnas Golf Junior
Indonesia 2025. Kami juga sangat mengapresiasi
beberapa pihak yang telah menjadi sponsor pada
event ini yakni Bank Negara Indonesia (BNI), Le
Minerale (Mayora), dan Trinusa Resources. PB PGI
menilai bahwa seluruh peserta yag berhasil
menyelesaikan tiga putaran semuanya adalah
juara. Bagi para pegolf yang hari ini belum bisa
menjadi nomer satu, kalian telah membantu
terselenggaranya Kejurnas ini. Partisipasi para
atlet ini sangat luar biasa. Terakhir, PB PGI
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para
orangtua yang telah setia menemani para atlet
hingga acara usai,” ungkap Sekretaris Jenderal
PB PGI Suharsono dalam penutupan Kejurnas Golf
Junior 2025.
Semarang Royale Golf telah
menjadi kawah candradimuka bagi 87 pegolf junior
yang datang dari 15 Pengprov di Indonesia.
Selama empat hari penyelengaraan turnamen
berjalan sangat kondusif. Dipersiapkan selama
satu tahun penuh, Semarang Royale Golf memang
cocok menjadi medan pelatihan bagi para pegolf
junior. Kedepannya, Semarang Royale Golf tetap
mengundang para pegolf untuk berlatih di
lapangan ini.
Salah satu hal yang
menarik dari Kejurnas Golf Junior 2025 adalah
penggunaan teknologi untuk penghitungan skor
para peserta. Upaya PB PGI dalam penggunaan
teknologi merupakan terobosan yang ditempuh
untuk kemudahan pencatatan skor, hingga
peningkatan efisiensi pengelolaan di lapangan.
Sistem ini memungkinkan pencatatan skor yang
lebih akurat dan cepat serta mengurangi
kesalahan.
Berikut adalah tautan
untuk mengetahui skor akhir:
https://shorturl.at/ghEQk
Sekilas tentang
Semarang Royale
Golf Semarang Royale Golf
merupakan lapangan 18 hole yang terletak di
Gombel, banyumanik, Kota Semarang. Sebelum
berganti menjadi Semarang Royale Golf, lapangan
golf ini brnama Gombel Golf. Lapangan yang
sering menjadi tempat Latihan atlet golf PGI
Semarang ini merupakan lapangan milik Pemerintah
Kota Semarang.
Dikelola secara mandiri, Semarang Royale Golf
merupakan lapangan yang siap untuk menantang
ketrampilan para pegolf. Selain kontur lapangan
yang
membutuhkan strategi khusus, kondisi angin yang
menantang lapangan ini juga memiliki beberapa
signature hole seperti Hole 5 par 3, Hole 7 Par
4, Hole 9 Par 5, dan Hole 15 Par 4.




|