Bank BRI 39th Indonesia Open
Day 4 :
Miguel Carballo Juara Bank BRI Indonesia Open
Miguel Carballo
JAKARTA � Miguel Carballo
menjuarai Bank BRI Indonesia Open di Pondok
Indah Golf Course, Jakarta, Minggu (1/9). Dia
mengumpulkan 271 pukulan atau 17 di bawah par.
Berkat kemenangannya itu, dia mendapatkan hadiah
uang sebesar US$ 90 ribu dari total US$ 500 ribu
yang diperebutkan.
Putaran final Bank BRI
Indonesia Open berlangsung dengan sangat seru.
Berbekal harapan untuk menyambut juara baru
turnamen bersejarah ini mendorong para penggemar
golf di Indonesia untuk hadir dan mendukung
langsung perjuangan Naraajie Emerald Ramadhan
Putra. Keunggulan enam pukulan yang dimiliki
pemuda berusia 19 tahun ini membuat banyak pihak
yakin bahwa Naraajie bakal mencatatkan sejarah
baru.
Bermain dalam kondisi yang
jauh berbeda daripada yang biasa ia alami,
permainan Naraajie mulai berubah. Sebaliknya,
pegolf Argentina Miguel Carballo menampilkan
permainan yang lebih stabil dan tenang, yang
terbukti menjadi kunci untuk memainkan putaran
final kali ini.
Secara perlahan tapi
pasti, Carballo tak hanya berhasil memperkecil
selisih angka dengan Naraajie, tapi juga
berbalik mengungguli andalan tuan rumah
tersebut. Dalam sembilan hole pertama yang
dimainkan, Carballo berhasil mencatatkan tiga
birdie di hole 1, 4, dan 6 untuk memperkecil
jarak dengan sang pimpinan klasemen. Ia kemudian
menambah dua birdie lagi di hole 10 dan 13, yang
secara otomatis menggeser posisi Naraajie dari
puncak klasemen.
Bagi Carballo, birdie di
hole 13 itu merupakan birdie terakhirnya, namun
terbukti hal itu sudah cukup untuk memberinya
kemenangan terbesar dalam kariernya bermain di
Asia. Carballo berhasil menutup pekan Bank BRI
Indonesia Open ini dengan torehan skor 68 dan
skor total 271 atau 17 di bawah par.
"Kemenangan ini sangat
spesial buat saya karena ini merupakan
kemenangan terbesar saya di kancah Asian Tour.
Terutama karena segala sesuatunya pekan ini
sangat sempurna. Kondisi lapangan sempurna,
permainan saya juga sempurna. Keramahtamahan
yang saya rasakan di lapangan ini juga sangat
bagus, kedi saya juga sangat baik," tutur
Carballo.
"Saya hanya berpikir untuk
bermain 2-under, pemain amatir yang bermain
bersama saya (Naraajie) bermain sedikit berbeda
ketimbang putaran ketiga kemarin. Dan saya
sendiri hanya berkonsentrasi untuk bermain under
dan bisa bermain 5-under. Saya hanya berharap
bisa main under karena itu sesuatu yang sangat
realistis."
Kemenangannya di Jakarta
kali ini sekaligus menjadi gelar profesional
ketiga yang ia raih di Asia. Tahun lalu, ajang
Asian Development Tour (ADT) di Bumi Serpong
Damai, sementara tahun ini ia kembali
memenangkan satu ajang ADT di Thailand. Praktis
trofi Bank BRI Indonesia Open menjadi kemenangan
terbesarnya di Asia.
Belum Berhasil Menang,
Naraajie Tetap Cetak Sejarah Penting
Kemenangan Miguel Carballo ini di satu sisi
memaksa para penggemar golf di Indonesia untuk
harus bersabar menanti datangnya pemenang baru
dari turnamen tertua di Indonesia ini. Upaya
Naraajie Emerald Ramadhan Putra untuk menjadi
pegolf Indonesia kedua yang memenangkan trofi
kebanggaan pada ajang Bank BRI Indonesia Open
ini harus kandas lantaran pada hari terakhir ia
justru bermain dengan skor 78 atau 6 di atas
par.
Pemuda berusia 19 tahun
asal Bandung ini sempat bermain par di hole
pertamanya, namun justru mendapat bogey di hole
2. Ia sempat bangkit dan menorehkan birdie di
hole 4, namun bogey di hole 9 mulai menggoyang
posisinya. Ia akhirnya kehilangan posisinya
setelah mencatatkan empat bogey secara
berturut-turut dari hole 13. Ia mencatatkan
birdie keduanya pada putaran final ini di hole
17, namun terpaksa menutup perjuangannya dengan
double bogey di hole 18.
"Bisa dibilang saya
kehilangan konsentrasi di hole 13. Biasanya di
hole-hole 12, 13 itu saya mulai merasa lelah
sehingga performa biasanya agak menurun.
Akhirnya, saya drop dan kehilangan fokus di hole
13 itu. Saya berusaha keras untuk bermain lebih
sabar dan kembali fokus ke hole demi hole, tapi
ternyata sulit saya lakukan," tutur Naraajie.
Meskipun belum dapat
mengikuti jejak Kasiadi dalam menjuarai ajang
bergengsi ini, Naraajie masih meyakini bahwa
pengalamannya kali ini merupakan proses belajar
yang sangat penting.
"Secara keseluruhan hasil
ini memang sudah bagus karena saya bisa finis di
lima besar. Yang jelas pengalaman ini menjadi
pelajaran bagi saya untuk menghadapi
turnamen-turnamen amatur yang besar, seperti
Asia-Pacific Amateur Championship atau SEA
Games," jelasnya lagi.
Gelar juara boleh menjadi
milik Carballo, namun Naraajie sendiri pada
dasarnya telah menciptakan sejarah yang patut
dibanggakan oleh segenap publik golf di
Indonesia. Sejak 1974, Naraajie menjadi pegolf
amatir Indonesia pertama yang bisa bertahan di
puncak klasemen pada hari pertama dan kedua,
bahkan menjadi pimpinan klasemen pada akhir hari
ketiga. Finis sendirian di peringkat keempat
juga membuatnya mencatatkan prestasi terbaik
yang pernah ditorehkan oleh seorang pemain
amatir sepanjang sejarah turnamen ini.
Selain itu, kehadiran
Naraajie di puncak klasemen sepanjang empat
putaran gelaran Bank BRI Indonesia Open juga
menjadikan Naraajie sebagai sebuah idola yang
membangkitkan semangat para penggemar golf
Indonesia untuk ikut mendukung bintang tuan
rumah.
Meskipun sorotan menjadi
milik Naraajie, sejumlah wakil Indonesia lainnya
pun akhirnya mengakhiri perjuangannya dengan
cukup baik. Rory Hie, yang sempat berharap bisa
lebih meramaikan persaingan akhirnya finis
dengan skor total 281 atau 7 di bawah par. Ia
berada di peringkat T22. Adapun Danny Masrin,
yang kembali bermain 71, finis di peringkat T29
dengan torehan skor 282 atau 6 di bawah par.
Joshua Andrew Wirawan finis dengan catatan even
par 288 dan berada di peringkat 68. Sedangkan
Kevin Caesario Akbar finis di peringkat T71
dengan skor total 290.
Miguel Carballo
|