Perjuangan Trio Indonesia di Sheshan Dimulai
Tiga pegolf amatir Indonesia memulai perjuangang
mereka di Sheshan International Golf Club pada
ajang Asia-Pacific Amateur Championship.
Kontingen Indonesia tahun ini diwakili oleh
Naraajie Emerald Ramadhan Putra, Almay Rayhan
Yagutah, dan M. Rifqi Alam Ramadhan.
Sebagai sebuah ajang amatir, kejuaraan ini layak
dipandang sebagai ajang Major bagi para pegolf
amatir di wilayah Asia Pasifik. Gengsi tersebut
juga dipertegas dengan fakta bahwa pemenangnya
berhak tampil pada dua ajang Major, yaitu The
Masters Tournament dan The Open Championship.
Bagi ketiganya, kejuaraan ini memang bukan yang
pertama kalinya. Bagi Naraajie, penampilannya
pekan ini merupakan partisipasi kelima baginya.
Sejak pertama kali tampil pada 2015, Naraajie
berhasil dua kali lolos cut, yaitu pada tahun
2017 dan 2018. Bahkan pada edisi 2018 di
Singapura, ia sempat bersaing di jajaran atas
setelah membukukan skor 63 pada hari ketiga.
Meskipun pada hari terakhir bermain dengan 77,
ia kembali memperbaiki catatan penampilannya
dengan finis di peringkat T24.
Adapun bagi Almay, pekan ini menjadi penampilan
ketiga kalinya. Dalam dua penampilan terdahulu,
Almay selalu berhasil main empat putaran penuh.
Setelah finis T48 pada debutnya tahun 2017,
tahun lalu di Singapura ia juga berhasil lolos
cut dan finis di peringkat 53.
Sementara itu, M. Rifqi Alam Ramadhan
menampilkan performa yang cukup baik dalam
debutnya tahun lalu. Ia berhasil main empat hari
dan menikmati pengalaman kompetisi kelas dunia
pada ajang bergengsi ini.
Sama seperti tahun lalu, ketiganya juga
didampingi oleh David Milne sehingga tiap akhir
putaran ketiganya bisa mendapat bimbingan untuk
putaran berikutnya.
"Setelah melakukan refleksi atas performanya
pada ajang Bank BRI Indonesia Open yang lalu,
Naraajie telah melangkah ke depan dan hasil
tersebut telah memberinya percaya diri bahwa ia
bisa bersaing di level yang lebih tinggi lagi,"
tutur Milne.
"Sementara Almay dan (Rifqi) Alam harus belajar
bagaimana meraih skor ketika permainan terbaik
mereka tidak muncul. Saya menyarankan ketika
mereka mulai menghadapi kesulitan dalam
permainannya, mereka menggunakan backup system
yang ada dan memilih untuk melakukan permainan
scrambling dan tidak panik."
Naraajie sendiri menegaskan bahwa ia kini telah
siap untuk kembali bertanding, terutama pada
kejuaraan yang istimewa kali ini.
"Kondisi mental dan lainnya sudah siap dan saya
juga berada dalam kondisi yang bagus," ujar
Naraajie. "Rasanya sekarang saya bisa bermain
dengan lebih tenang, selain itu ada perubahan
dalam cara berpikir selama bermain di lapangan,"
tuturnya.
Hal serupa juga ditegaskan oleh Rifqi Alam.
"Selama berlatih dengan David (Milne) dan Lawrie
(Montague), saya banyak berlatih short game.
Saya sendiri memang meminta porsi latihan short
game agar lebih banyak karena pada
turnamen-turnamen yang sebelumnya, short game
saya kurang bagus, padahal pukulan saya sudah
bagus," jelasnya.
Sejak Asia-Pacific Amateur Championship
diselenggarakan pada tahun 2009, prestasi
terbaik yang pernah diraih oleh atlet Indonesia
ialah finis T19. Prestasi ini ditorehkan oleh
Tirto Tamardi pada tahun 2015. Saat itu,
kejuaraan ini terpaksa hanya dimainkan tiga hari
lantaran kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
Dalam tiga putaran yang ia mainkan, Tirto
menorehkan skor 69-68-72.
Dukungan moral dan doa dari publik golf di
Indonesia jelas bakal menjadi sesuatu yang
sangat berarti bagi kontingen Indonesia ini.
|