Membidik Finis Terbaik di Shanghai
Naraajie Emerald Ramadhan Putra dan M. Rifqi
Alam Ramadhan berpeluang untuk mencatatkan hasil
terbaik selama bertanding pada ajang
Asia-Pacific Amateur Championship. Dengan
putaran final yang berlangsung hari ini (29/9)
kedua wakil Indonesia ini mulai memahami cara
memainkan lapangan Sheshan Internationall Golf
Club di Shanghai.
Hal tersebut diungkapkan oleh pelatih David
Milne, yang turut mendampingi selama
penyelenggaraan turnamen ini.
"Naraajie memiliki peluang yang bagus untuk bisa
finis di jajaran 20 besar. Dan kalau berhasil
mewujudkannya, hasil tersebut akan menjadi
prestasi terbaiknya. Sementara itu, kalau bisa
main under, Alam (panggilan M. Rifqi Alam
Ramadhan) bisa finis di 40 besar, yang juga
bakal menjadi prestasi terbaiknya," jelas
Milne.
Prestasi terbaik Naraajie dalam lima
keikutsertaannya pada ajang ini ialah T24 pada
tahun 2018 lalu. Adapun Alam meraih finis T49
dalam debutnya pada tahun lalu.
Pada putaran ketiga, kedua pemain menampilkan
permainan yang lebih agresif daripada hari
kedua. Hal ini berdampak pada hasil yang mereka
peroleh. Catatan birdie keduanya pun menjadi
lebih banyak daripada putaran kedua.
Alam, misalnya, berhasil mendapatkan tiga birdie
setelah sebelumnya hanya mendapat satu birdie.
Catatan positif baginya pada hari ketiga ialah
keberhasilannya untuk mencatatkan birdie di hole
9 dan 18, dua hole yang sebelumnya memberinya
skor double bogey dan triple bogey pada putaran
kedua.
Adapun Naraajie berhasil mengoleksi lima birdie,
setelah pada hari kedua hanya mendapat tiga
birdie.
Keduanya pun sama-sama mengakui performa putting
yang lebih baik pada hari ketiga itu menjadi
salah satu faktor yang membantu.
"Putting saya juga lebih nyaman ketimbang
sebelumnya setelah mendapat masukan dari David
(Milne)," ujar Alam.
Sementara Naraajie menyoroti kemampuannya untuk
memaksimalkan peluang birdie yang ia peroleh.
"Putting saya lebih banyak yang bisa masuk dan
saya juga bisa mendapat lebih banyak kesempatan
untuk mendapatkan birdie," jelasnya.
Sayangnya, permainan agresif juga cenderung
memberi efek samping. Bak pedang bermata dua,
baik Naraajie, maupun Alam, sama-sama mendapat
skor besar di sejumlah hole.
Naraajie sendiri mendapat dua kali double bogey
di hole 1 dan 15, plus sebuah bogey di hole 13
sehingga harus puas bermain even par 72. Skor
total 219 membuat Naraajie harus memulai putaran
final dari peringkat T34.
Adapun Alam mendapat triple bogey di hole 8,
plus tiga bogey dan harus mencatatkan skor
3-over 75. Skor total 221 membuat Alam berada di
peringkat T56.
Dengan demikian, 18 hole terakhir akan menjadi
kunci penentu bagi kedua pemain ini untuk
mewujudkan prestasi terbaik selama bermain pada
kompetisi yang layak disebut sebagai ajang Major
bagi para pegolf amatir Asia Pasifik.
Sejauh ini prestasi terbaik Indonesia pada
kejuaraan ini tercipta pada tahun 2011. Kala itu
George Gandranata berhasil finis di peringkat
T17.
|