Zheng Makin Kokoh, Peter dan Hansel Lolos Cut Off
Sampson Zheng menggeser pegolf Australia Aaron
Wilkin dari puncak klasemen sementara Mandiri
Indonesia Open 2024. Pegolf asal China itu
mencetak 63 pukulan atau 8 di bawah par pada
pertandingan hari kedua di Damai Indah Golf –
PIK Course, Jakarta, Jumat (30/8). Peter Gunawan
dan pemain amatir Gabriel Hansel mewakili
Indonesia lolos ke 2 putaran terakhir.
“Saya bermain bagus hari ini. Saya menjaga
pukulan driver saya agar tetap di fairway
sepanjang putaran kedua ini. Saya rasa tidak ada
fairway yang miss, dan itu bagus. Saya juga
berhasil melakukan pukulan wedge dekat ke hole
sehingga bisa banyak menyelesaikan putt dari
jarak rata-rata sekitar 2,7 meter. Jadi tidak
ada satu hal yang miss. Dan ini hari yang baik,”
kata Zheng yang pada hari pertama menempati
peringkat T3. Salah satu kunci suksesnya adalah
melakukan swing yang simpel dan fokus pada
target.
Zheng mengumpulkan 128 pukulan atau 14 di bawah
par, unggul empat pukulan dari Wilkin yang
menempati peringkat kedua. Wilkin harus puas
dengan hasil par di hari kedua.
Wilkin yang pada hari pertama memimpin dan
mencetak course record belum berhasil menjaga
konsistensi permainannya. Dia hanya bisa bermain
par di hari kedua. Pegolf asal Australia yang
tee off di hole satu langsung membuat bogey di
dua hole pertama. Dua bogey lainnya dibuat di
hole 9 dan 12.
“Saya berharap tidak merasa seperti pagi ini.
Saya mencoba untuk sedikit mengendalikan
ketegangan saya. Memulai (putaran kedua) dengan
bogey, bogey. Tapi saya mulai tenang di
pertengahan pertandingan. Saya bermain sangat
baik di sembilan hole kedua, walaupun sebenarnya
angin bertiup kencang. Saya melakukan banyak
pukulan bagus, hanya saja tidak dapat
menyelesaikan putt. Mungkin bisa saja saya
melakukan lebih dari itu, tapi ya begitu lah
adanya,” jelas Wilkin.
Pegolf berusia 33 tahun ini mencetak hattrick
birdie di hole 5, 6, dan 6. Birdie terakhir
dicetak di hole 10. Posisi T3 ditempati oleh
Sarit Suwannarut, Liu Yanwei, Steve Lewton, dan
Ervin Chang. Masing-masing pemain mengumpulkan
134 pukulan atau 8 di bawah par.
Peter dan Hansel Lolos
Peter Gunawan dan Gabriel Hansel memberikan
harapan untuk Indonesia dengan lolos cut off.
Bagi Peter ini adalah keberhasilan pertamanya
lolos cut off di Indonesia Open. Sementara
Hansel merupakan juara amatir terbaik Indonesia
Open tahun lalu.
“Sebenarnya hari ini puttingnya banyak 3-4
meter. Ada 6 kali. Tapi tidak ada yang masuk.
Lumayan bikin stres. Putting hari ini breaknya
itu jelas (kebaca). Ini murni kesalahan teknik
saya. Sabar saja. Untungnya putting dari 12
meter di hole 17 masuk. Selamat deh. Tapi
sebenarnya saya belajar banyak dari Jowi
(Jonathan Wijono). Permainan saya mengalami
peningkatan.
Namun, untuk Indonesia Open tahun ini, saya
sudah mempersiapkan diri ketika jadwal turnamen
ini diumumkan. Namun, target dari persiapan saya
ini sih untuk tahun depan. Saya pun belajar
banyak sih di beberapa turnamen internasional
yang saya ikuti, termasuk International Series
Morocco pada Juli kemarin. Set up lapangan
Indonesia Open kali ini buat saya sih the best
banget,” kata Peter yang merupakan pemain
undangan di turnamen berhadiah total US$500 ribu
ini.
Sementara Hansel mengungkapkan bahwa
permainannya di hari kedua jauh lebih bagus
dibandingkan dengan hari pertama. “Short game
saya juga banyak membantu untuk menyelamatkan
par. Puji Tuhan, bogey-nya cuma dua. Yang
membantu tadi long putt-nya lumayan oke ,
sekitar 10-12 meter, speed-nya juga bagus, dan
puji Tuhan, tidak ada yang tiga putt, sama short
putt yang buat birdie ada beberapa yang masuk,”
ungkap Hansel, pegolf berusia 21 tahun yang kini
kuliah di Oregon University, Amerika Serikat. Di
turnamen amatir dia menjadi juara OJAO 2024,
Medco Amateur 2023, dan Kejurnas Junior 2020.
Walaupun kondisi kesehatannya sedang tidak
maksimal, namun Hansel bisa menunjukkan performa
terbaiknya. Pekan lalu, dia tampil di turnamen
Asian Development Tour (ADT) yang
diselenggarakan di Damai Indah Golf – BSD
Course. “Ketika di BSD sebenarnya saya baru dari
rumah sakit dan langsung bertanding di sana,
jadi sebenarnya belum bugar sekali. Berat badan
saya jadi turun 5 kg sehingga jarak pukul saya
berbeda sehingga tidak lagi tahu jarak pukul.
saya,” jelas Hansel. Pada dua putaran berikutnya
di Indonesia Open, Hansel akan bermain lebih
agresif.
Satu satunya pegolf Indonesia yang pernah
menjadi juara turnamen ini adalah Kasiadi pada
tahun 1989. Sejak itu belum ada yang berhasil
menjajaki kesuksesannya. Pemain Indonesia
lainnya, Rory Hie, nyaris mengulang sejarah pada
tahun 2011. Namun, dia harus puas menempati
posisi T2 di bawah Thaworn Wiratchant (Thailand)
yang menjadi juara. Saat itu turnamen
diselenggarakan di Damai Indah Golf – PIK
Course.
|